8 Langkah Mudah Membuat Action Plan di Marketing Properti

Membuat Action Plan untuk marketing properti memerlukan langkah-langkah terstruktur agar strategi pemasaran dapat dijalankan secara efektif dan mencapai target penjualan. Berikut panduan lengkapnya :

  1. Tetapkan Tujuan Yang Jelas
    Langkah :
    – Tentukan target spesifik yang ingin dicapai, misalnya :
    a. Menjual 10 unit properti dalam 3 bulan
    b. Meningkatkan jumlah prospek sebanyak 20% dalam satu bulan.
    Tips :
    – Gunakan metode SMART (Spesifik, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound).
    – Contoh : “Mencapai 50 prospek baru dalam waktu 30 hari melalui iklan digital.”
  2. Analisis Pasar dan Kompetitor
    Langkah :
    – Identifikasi target pasar berdasarkan demografi, gaya hidup, dan kemampuan finansial.
    – Pelajari kompetitor : Apa yang mereka tawarkan? Bagaimana strategi mereka?
    Tips :
    – Gunakan tools seperti survei atau analitik media sosial untuk memahami kebutuhan audiens.
    – Contoh : “Target pasar kami adalah keluarga muda dengan pendapatan Rp 10-20 juta per bulan yang mencari rumah di kawasan pinggiran kota.”
  3. Tentukan Strategi Pemasaran
    Langkah :
    – Pilih saluran pemasaran yang efektif :
    a. Online : Media sosial, Google Ads, website properti.
    b. Offline : Pameran properti, brosur, spanduk.
    – Sesuaikan strategi dengan karakteristik properti, seperti :
    a. Properti mewah : Fokus pada visual yang premium.
    b. Properti terjangkau : Tekankan cicilan ringan dan lokasi strategis.
    Tips :
    – Buat strategi omnichannel agar semua saluran pemasaran saling terintegrasi.
  4. Rencanakan Anggaran (Budgeting)
    Langkah :
    – Tentukan anggaran untuk setiap saluran pemasaran.
    – Pisahkan untuk iklan digital, biaya cetak, pameran, dan komisi agen properti.
    Tips :
    – Awasi pengeluaran agar tetap sesuai anggaran.
    – Contoh : “30% untuk iklan digital, 20% untuk pameran, 50% untuk komisi agen.”
  5. Buat Jadwal Kerja (Timeline)
    Langkah :
    – Susun langkah-langkah pemasaran berdasarkan prioritas dan tenggat waktu.
    – Contoh jadwal :
    a. Minggu 1-2 : Riset target pasar dan kompetitor.
    b. Minggu 3 : Luncurkan iklan media sosial dan Google Ads.
    c. Minggu 4 : Adakan open house.
    Tips :
    – Gunakan tools seperti Trello, Asana, atau Excel untuk memantau progres.
  6. Implementasi Strategi
    Langkah :
    – Jalankan aktivitas pemasaran sesuai rencana.
    – Pastikan setiap anggota tim memahami perannya.
    Tips :
    – Tetapkan satu orang sebagai penanggung jawab untuk setiap kegiatan.
    – Contoh : “Tim A bertanggung jawab atas media sosial, Tim B mengelola pameran properti.”
  7. Pantau dan Evaluasi Kinerja
    Langkah :
    – Pantau hasil dari setiap saluran pemasaran, misalnya :
    a. Berapa jumlah prospek yang masuk dari iklan Facebook?
    b. Berapa unit terjual setelah acara open house?

    – Gunakan KPI (Key Performance Indicator) seperti :
    a. Jumlah prospek baru.
    b. Biaya per lead (Cost Per Lead)
    c. Jumlah penjualan.
    Tips :
    – Lakukan evaluasi mingguan atau bulanan.
    – Contoh : Jika iklan media sosial tidak menghasilkan, pertimbangkan untuk mengubah strategi konten atau audiens target.
  8. Lakukan Penyesuaian Jika Diperlukan
    Langkah :
    – Jika hasil belum sesuai target, ubah strategi atau saluran pemasaran.
    – Contoh : Jika prospek dari media sosial rendah, coba optimalkan SEO atau gunakan email marketing.
    Tips :
    – Fleksibilitas sangat penting agar tetap adaptif terhadap kondisi pasar.

    Dengan Action Plan yang terstruktur, tim pemasaran Anda dapat bekerja lebih efektif untuk mencapai target penjualan properti. Semoga sukses!


Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *